Disaat senja berganti malam dan berbisik perlahan mengalunkan ayat-ayat kerinduan merdu,sekejap dunia pun takjub dan bersiap menyongsong indahnya malam lengkap dengan bermandikan cahaya-cahaya surgawi yang meneduhkan jiwa yang hampa.
Terucap rasa syukur dihati,menengadahkan tangan tanda pengharapan ampunan dengan mengatas namakan kecintaan pada Illahi.
Sejenak ku terpaku,ku melihat kilatan-kilatan cahaya yang bergerak secepat kilat menembus dinding-dinding waktu di setiap ruang hati yang kelam,melintas tak sadar ku dibuatnya.
Itu adalah cahaya-cahaya bidadari bahagia yang sedang menebarkan cinta dijalan kerinduan Illahi dan melangkah nyata,terbang dengan sayap pertolongan dari Sang Illahi,menjelajahi setiap lapisan langit dan menapaki indah warna-warna pelangi dengan kaki-kaki lincahnya,berlarian diatas lautan cinta keabadian yang menenangkan jiwa.
Bersujud diatas sajadah keagungan cinta yang mulia,berkelana menuju jalan Illahi.memabukkan jiwa yang sedang tertawa.
Para bidadari menari-nari,menghibur hati yang terluka,memancarkan sinar kemuliaan dan menghapus air mata yang keluar dari hati dengan kain sutra dari surga Illahi,teduh,tenang untuk jiwa-jiwa sang pencinta.
Dalam khayalku aku ingin menjadi bidadari yang selalu meneduhkan jiwa dari sang pengharap cinta dengan selalu memberikan kelembutan,membelai jiwa yang terasing,seperti tangan-tangan Illahi yangselalu mendekap aku erat dalam makna ketiadaan.
Bidadari dengan kesabaran tertinggi yang selalu menunggu dan berharap jawaban dari Sang Illahi,walau membinasakan sayap-sayap kebidadarianku untuk kebahagiaan hakiki yang dijanjikan Illahi....aku rela.........
meski ku tak tahu sampai kapan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar